Dalam sebuah keluarga, anak adalah anugerah terindah yang harus dijaga dengan sebaik mungkin. Salah satu cara menjaganya yakni dengan tidak menunjukkan emosi atau bahkan memarahinya di depan umum. Selama ini, banyak orang tua yang tidak bisa mengontrol emosinya sehingga meluapkan kemarahan pada anak saat dirinya sedang berada dengan banyak orang. Tanpa disadari, efek yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut akan sangat membekas di hatinya.
Tidak dapat dipungkiri sebagai orang tua memang tidak boleh terlalu memanjakannya. Orang tua harus memiliki sikap tegas, tetapi tetap bijaksana dalam memperlakukan si kecil. Saat anak melakukan kesalahan, orang tua harus punya cara bijaksana untuk mengendalikannya. Tidak boleh serta merta langsung memarahi anak tersebut, terlebih ketika kondisinya sedang berada di tempat umum. Hal ini akan membuat emosionalnya terguncang.
Banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan saat orang tua tidak bisa bijak dalam memarahi buah hati.
Pertama, anak akan merasa trauma dan kesehatan psikisnya bisa terganggu. Sering kali, ketika memarahi di depan umum, orang tua mengeluarkan kata-kata kasar yang sangat menyakiti. Merendahkan si anak dan bahkan melakukan kekerasan fisik. Ingatan tersebut akan tertancap di dalam hati dan pikirannya, terlebih ketika teman-temannya memandang dengan tatapan yang kurang enak.
Dampak negatif kedua adalah mematikan rasa percaya diri yang dimiliki oleh anak. Saat Anda mengajak anak-anak bermain di luar atau mungkin berjalan-jalan ke suatu tempat, rasa ingin tahunya pasti sangat membuncah. Anak-anak mungkin akan melakukan hal-hal di luar kendali yang bisa saja membuat Anda menjadi jengkel. Jika saat itu juga memarahinya di depan umum, rasa percaya dirinya akan langsung redup. Dia tidak akan berani menjadi sosok yang ceria ataupun atraktif.
Ketiga, ingatan mengenai peristiwa tersebut tidak akan pernah hilang dari memorinya. Ekspresi marah dan kata-kata kasar yang Anda tunjukkan saat sedang marah di depan umum akan selalu anak ingat sampai kapanpun. Ingatan tersebut juga akan mengganggunya ketika dewasa bahkan bisa juga berpotensi rasa trauma yang mendalam. Bahkan dari ingatan tersebut bisa juga muncul sifat keras dan egois dari dalam dirinya. Saat kedua sifat tersebut dimiliki oleh sang anak, kelak ia akan menjadi pribadi yang susah diatur.
Keempat, yang sangat dikhawatirkan adalah anak menjadi hilang hormat pada orang tua. Percaya atau tidak, ketika orang tua terlalu banyak marah pada sang anak, kelembutan akan sulit ditemukan. Anak akan merasa bahwa orang tua sudah tidak menyayanginya lagi dan muncul juga perasaan benci. Bahayanya, perasaan benci tersebut bisa saja semakin hari semakin besar jika orang tua masih belum mengetahui cara mengingatkan kesalahannya dengan bijak.
Dari keempat dampak buruk tersebut, terlihat bahwa rasa marah atau jengkel yang diungkapkan orang tua di depan umum hanya akan membuatnya semakin terluka dan hilang arah. Apalagi ketika anak-anak dimarahi di depan para temannya, rasa malu yang muncul akan terus mengganggu mental serta emosionalnya. Hal ini bisa saja mengubah dirinya menjadi sosok yang awalnya ceria dan periang menjadi pendiam dan sangat sensitif.
Sebagai orang tua yang baik, tentu ingin selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Terlebih, anak sebenarnya adalah pribadi yang polos dan masih membutuhkan banyak bimbingan agar mengetahui mana yang baik dan buruk. Setiap orang tua harus mampu memperlakukannya dengan penuh kelembutan sehingga tidak akan muncul berbagai dampak buruk yang telah dijelaskan sebelumnya.