Melihat Garasi Tempat Google Lahir, Saksi Sejarah Kesuksesan Mesin Pencari Raksasa Dunia

Foto : 8ms.com

Siapa yang tak kenal dengan Google? Search engine paling populer di dunia ini sudah melekat erat di ingatan setiap pengguna internet. Berkat Google, mencari informasi semudah mengetik kata kunci dan sekali enter. Bahkan dikatakan bahwa tidak ada yang tidak bisa ditemukan di dalam Google. Istilah “googling” pun menjadi populer, yang artinya mencari data dan informasi melalui Google.

Eksistensi Google menginjak tahun ke-22 pada September 2020. Siapa sangka, dibalik nama besarnya, mesin pencari yang didirikan oleh mahasiswa Pascasarjana Doktoral di Stanford University California, yakni Sergey Brin dan Larry Page ini lahir di dalam sebuah garasi sederhana di California, Amerika Serikat. Bagaimana sepak terjang perjalanan Google? Simak ulasannya berikut.

Nama Awalnya Bukan Google

Page dan Brin bertemu di tahun 1995, keduanya lalu meluncurkan search engine bernama BackRub. Baru kemudian pada 1997, namanya diubah menjadi Google. Perjuangan mereka pun harus melalui beberapa kali pindah markas sebelum akhirnya menetap di Mountain View. Nama Google pun setelah itu semakin naik daun seiring kesuksesannya sebagai salah satu perusahaan media paling populer dan terbesar di dunia.

Lahir di Garasi Sederhana

Meski ulang tahun Google dirayakan setiap tanggal 27 September, nyatanya perusahaan ini diciptakan di sebuah garasi sederhana di kawasan Menlo Park, California, milik Susan Wojcicki pada 4 September 1998.

Kala itu, dua pendiri Google yakni Page dan Brin diharuskan membayar deposit keamanan dan dikenakan biaya sewa oleh Susan sebesar $1.700 setiap bulannya. Susan yang saat itu bekerja di divisi marketing Intel kini menduduki jabatan sebagai CEO YouTube.

Tur Visual Garasi Tempat Google Lahir

Bagi yang penasaran seperti apa wujud garasi tempat dilahirkannya Google, Anda beserta pengguna internet di seluruh dunia dapat melihat langsung melalui layanan Google Street View. Bangunan saksi sejarah kesuksesan Page dan Brin ini bahkan bisa ditinjau secara 360 derajat. Caranya mudah, cukup mengakses Google Maps dan carilah tempat bernama “Susan’s Garage”, yang tentu saja berasal dari nama Susan Wojcicki selaku penyewa garasi.

Menengok reka ulang-nya melalui Google Street View, garasi Susan tidak terlihat seperti garasi umum yang identik dengan ruang petak membosankan yang kosong dan sempit. Terbuat dari kayu, garasi ini dipenuhi perkakas rumah tangga dan tampak cukup luas.

Anda bisa bernostalgia dengan melihat beberapa unit komputer jadul yang juga menampilkan display logo Google yang lama, serta beberapa gadget lawas era ‘90-an. Selain itu, tampak pula pengering, pipa pemanas, beberapa kabel, serta perkakas yang berserakan. Bila terus masuk ke dalam rumah Susan, Anda akan menemukan papan tulis putih bertuliskan Google Worldwide Headquarter (Markas Global Google).

Berpindah-pindah dan Menetap di Googleplex

Kamar kos Page dan Brin di Stanford adalah tempat andalan mereka saat mengotak-atik algoritma cikal bakal Google. Setelah mendapat suntikan investasi dari Andy Bechtolsheim (co-founder Sun Microsystems) sebesar $100 ribu, keduanya pindah ke garasi Susan.

Setahun setelahnya, mereka kembali mendapat suntikan dana dari pendiri Amazon, yakni Jeff Bezos senilai $1 juta. Investasi Bezos di Google saat ini ditaksir mencapai $4 miliar atau sekitar Rp60 triliun.

Kantor Google akhirnya pindah ke Palo Alto pada tahun 1999 ketika pendapatannya sudah mencapai $220 ribu per tahun. Dan di tahun 2003, Google bermarkas di Googleplex, komplek perkantoran seluas 190 ribu meter persegi di area Mountain View, California.

Larry Page kini menduduki posisi CEO induk perusahaan Google, yakni Alphabet Inc. Sedangkan Sergey Brin menjabat sebagai presiden perusahaan.

Exit mobile version