Masa Pandemi Corona ini belum selesai, masih banyak korban yang berjatuhan. Masyarakat seharusnya sudah menyadari beberapa gejala umum infeksi Covid-19. Gejala Umum yang akan muncul ketika infeksi Covid-19 adalah batuk kering,sesak napas, demam,meriang,sakit otot,sakit tenggorokan sampai merasa kehilangan kemampuan indra penciuman.Tidak hanya itu ruam kulit yang aneh,tanda dari kuku kaki dan konjungtivitis atau mata merah bisa diartikan sebagai tanda covid-19.
Sudah Lebih dari 3 bulan kita berada di rumah saja, memberhentikan seluruh kegiatan diluar rumah dan menjaga jarak dengan orang lain. Bahkan sempat melakukan PSBB di kota kota yang memiliki angka tertular Covid-19 yang tinggi. Menjaga diri dengan memakai masker atau hand sanitizer juga tidak cukup, kita harus mengetahui apa saja gejala umum terkena covid-19 sebagai bentuk kewaspadaan.
Baru baru ini terdengar kabar sejumlah gejala yang baru saja terungkap dan berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman para dokter yang menangani kasus covid tersebut. Melakukan pemeriksaan dan mencari bantuan professional menjadi langkah awal yang paling tepat saat ketika kita merasakan gejala yang mengganggu kesehatan kita. Dapat mengetahui gejala-gejala umum yang muncul juga bisa menjadi cara untuk melindungi diri sendiri.
Dilansir dari detik (28/09) terdapat Gejala baru corona yang harus kalian ketahui : Pertama, Lemah dan dehidrasi, Bersumber dari Direktur medis dari Ruth and Harry Roman Emergency Departemen di Cedars-Sinai Medical Center, Dr. Sam Torbati memaparkan keadaan ini. Ada manula yang dirawat yang awalnya tampak seperti pasien trauma tetapi ternyata termasuk menjadi mengidap Covid-19.
Keadaan yang lemah dan dehidrasi ketika mereka berdiri untuk berjalan mereka pingsan dan itu membuat mereka mengalami Luka Parah. Dr Sam Torbati kemudian melihat manula tersebut tidak dapat berbicara dan terlihat seperti menderita stroke. Namun setelah di uji laboratorium, dokter menemukan apa yang menyebabkan perubahan tersebut adalah efek sistem saraf pusat dari virus corona.
Kedua, masalah pencernaan. Hal ini didasarkan pada penelitian baru yang mengklaim bahwa banyak pasien Covid-19 mungkin tidak mengalami gejala pernapasan sama sekali, pasien malah menderita gejala gastrointestinal seperti diare,mual dan muntah. Dalam penelitian awal menemukan, ada empat persen pasien covid 19 memiliki gejala gastrointestinal dan sejumlah penelitian yang lebih baru menemukan angka tersebut mendekati 11 persen sementara beberapa penelitian mengklaim angkanya bisa mencapai 60 persen.
Ketiga, dapat terjadinya pembekuan darah dan stroke. Salah satu gejala Covid-19 yang termasuk mematikan berkaitan dengan pembekuan darah yang tidak normal. Dokter spesialis prosedur jantung Hamid Mojibian dari Yale Medicine juga menjelaskan bahwa saat otopsi pasien Covid-19 terdapat mikroemboli atau gumpalan kecil di berbagai organ yang menjelaskan beberapa disfungsi organ pada pasien.
Pasien Covid-19 memiliki risiko yang lebih tinggi untuk membentuk gumpalan darah arteri yang bisa sangat berbahaya. Tingkat berbahayanya tergantung pada dimana gumpalan dara terbentuk atau bermigrasi. Laporan pembekuan yang banyak terjadi di aorta,arteri ginjal yang menyebabkan infark ginjal dan tungkai yang menyebabkan kaki hitam dan gangren. Namun, dari semua itu yang paling berbahaya yaitu gumpalan di pembuluh darah otak yang dapat menyebabkan stroke yang bisa menyerang orang lebih muda.
Terakhir, gejala baru yang mengejutkan bagi sebagian dokter adalah Silent Hypoxia. Gejala ini merupakan gejala yang aneh karena membuat pasien menderita infeksi paru-paru kronis dengan tingkat oksigen yang sangat rendah. Padahal sebelumnya tidak ada masalah pernapasan sama sekali. Kebanyakan pasien memiliki kondisi sakit selama seminggu atau lebih dengan gejala demam,batuk ,sakit perut dan kelelahan tetapi nafas mereka menjadi pendek.