Pemerintah Indonesia telah menyepakati untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) tunai mulai kuartal I tahun 2022 atau front loading. Hal itu dilakukan untuk membantu mendorong pemulihan ekonomi yang masih dihantui oleh pandemik covid-19. selain Bansos Tunai Rp600, Pemerintah juga menyiapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Terkait bantuan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengungkapkan pemerintah akan memperluas wilayah penerima manfaat untuk program bansos tunai PKLWN.
Adapun rinciannya, penambahan sebanyak 1.76 juta nelayan penduduk miskin ekstrem di wilayah pesisir, sehingga angka target sasaran menjadi 2,76 juta orang (ditambah dengan 1 juta orang PKL/pemilik warung).
“Lokasi penerima manfaat mencakup 212 kabupaten/kota yang masuk pada target Pengentasan Kemiskinan Ekstrim pada tahun 2022, dengan masing-masing penerima akan memperoleh bantuan sebanyak Rp600 ribu”, ucap Airlangga dalam keterangan resmi, Minggu (16/1) mengutip CNN Indonesia.
Pemerintah sudah menyiapkan anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022 senilai Rp451 Triliun yang akan terbagi menjadi 3 sektor utama.
“Untuk program PEN sendiri sudah disiapkan anggaran sebesar Rp451 triliun dan terbagi menjadi 3 klaster utama, yaitu kesehatan, perlindungan masyarakat, serta penguatan pemulihan ekonomi yang antara lain berisi insentif fiskal, dukungan UMKM dan koperasi,” tutur Airlangga.
Selain Bansos Tunai Rp600, pemerintah juga masih melanjutkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong pemulihan ekonomi pada tahun 2022 ini.