Lonjakan dari kasus virus covid-19 ini kembali terjadi setelah melonggarkan pembatasan. Pada saat negara Indonesia masih dalam menghadapi gelombang pertama dari virus Corona, ada beberapa negara yang sempat berhasil dalam mencegah adanya penyebaran virus Corona. Namun sayangnya kini beberapa negara yang sempat sukses tersebut harus menghadapi gelombang baru.
Tentunya bukan lagi gelombang kedua, namun justru menghadapi gelombang ke-3. Berikut ini ada beberapa daftar negara yang bersiaga dalam menghadapi gelombang tiga covid-19, di antaranya:
Hong Kong
Hong Kong pada awalnya telah dinilai sebagai negara yang sukses dalam menghadapi dan menangani wabah virus Corona. Sayangnya, sejak bulan Juli yang lalu SCMP telah melaporkan bahwa Hong Kong telah menghadapi gelombang ke-3. Ada banyak warga yang tidak melakukan karantina setelah kembali dari luar negeri. Hal inilah yang menimbulkan adanya gelombang ke-3 covid-19.
Kelemahan yang terdapat pada sistem tersebut, yaitu karena beberapa orang lain yang di rumah tidak dibatasi pergerakannya. Sehingga masih keluar dan masuk rumah dengan bebas. Akibatnya negara Hong Kong terus melakukan tes massal secara terus-menerus dan secara agresif supaya bisa menekan adanya penyebaran virus Corona.
Meskipun tes massal Corona dilakukan antara satu 1 atau 2 pekan, namun tetap dibatasi untuk per harinya. Tujuannya supaya bisa memutus rantai penyebaran covid-19. Sudah tercatat, terdapat 100 kasus baru yang terjadi di 10 hari berturut-turut. Dalam mengatasi pandemi tersebut, maka tim medis dari China dikerahkan untuk ke Hong Kong.
Rencananya akan ada tim medis sebanyak 60 orang yang bertugas. Untuk saat ini 7 di antara petugas tim medis dari Cina telah sampai di Hong Kong. Ben Chan Han Pan, selaku anggota Dewan Legislatif Hong Kong sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat karena telah mengirimkan tim medis.
Kehadiran tim medis dari China mampu memberikan dukungan kepada masyarakat Hong Kong dan meningkatkan rasa percaya diri dalam mengendalikan pandemi. Tim medis terus mencoba untuk melakukan hal yang terbaik dalam membantu mengatasi pandemi covid-19.
Iran
Menurut Simas Sadat Lari, selaku juru bicara dari Kementerian Kesehatan, mengatakan, bahwa negara Iran sudah hampir 2000 kasus adanya paparan covid 19. Kasus tersebut baru dikonfirmasi pada 24 jam terakhir dari beberapa hari yang lalu. Hal inilah yang menjadikan para pejabat negara Iran harus mengingatkan kembali, bahwa negara ini harus menghadapi gelombang ke-3.
Alireza Zali, selaku Kepala Markas Besar Operasi Pemberantasan Covid -9 yang ada di Teheran juga mengatakan bahwa setiap harinya, kisaran 1 juta orang pergi dan datang ke ibu kota Iran untuk bekerja. Hampir satu juta orang telah menggunakan bus dan Metro di kota tersebut. Setiap harinya terdapat mobil yang memasuki Teheran sebanyak 400.000 dari provinsi Alborz.
Melihat hal tersebut, Zali memperingatkan bahwa gelombang ke-3 virus covid 19 sudah dekat. Sayangnya dalam kondisi seperti ini, pasokan dari tempat tidur untuk unit perawatan intensif atau ICU tidaklah memadai. Masalah terpenting yang sedang dihadapi tidak hanya perihal kekurangan tempat tidur saja, namun juga harus memikirkan mengenai musim dingin dan musim gugur.
Adanya gelombang ke-3 Corona ini dipacu karena kurangnya kesadaran diri dari para masyarakatnya. Hal ini terjadi karena para masyarakat tidak disiplin dalam melaksanakan aktivitas di luar rumah. Misalnya seperti tidak memberlakukan sosial distancing dan pembatasan fisik.
Dilansir dari Detik (6/9), pemerintah sangat kewalahan dalam memasuki gelombang yang ketiga ini. Penyebabnya karena pelacakannya semakin sulit, sehingga membutuhkan berbagai sumber daya yang cukup banyak.