Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau yang lebih dikenal dengan BLT akan dilanjutkan oleh pemerintah sampai tahun 2021. Namun, Kelanjutannya masih dalam rencana dan sedang didiskusikan oleh kementerian. Sebelumnya, pemerintah memberikan Subsidi gaji sebesar Rp 600.000 per bulan pada tahun 2020.
Keberlanjutan Bantuan subsidi ini dibahas kembali oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dengan Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga. Dalam Pertemuan tersebut terkait membahas Rencana pelaksanaan perpanjangan BLT tahun depan.
Ida Fauziyah menyebut bahwa rencana perpanjangan BLT atau subsidi gaji akan dilihat dan diukur dari kondisi keuangan ekonomi saat ini. Menteri ketenagakerjaan ini mengungkapkan bahwa masih menghitung untuk kebutuhan supaya dapat terus bisa meng subsidi di tahun 2021. Info selanjutnya masih akan dibicarakan dan diberitahukan kemudian. Pemerintah tentu akan selalu memperhatikan keadaan perekonomian nasional.
Ternyata masih ada 150.000 pekerja yang dalam proses pencairan BLT Gaji. Diketahui dari Budi Gunadi Sadikin selaku Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (PEN) dan Wakil Menteri BUMN mengatakan dalam bantuan subsidi upah di tahap pertama sekitar Rp 1,2 juta belum disalurkan ke 150.000 pekerja yang belum menerima BLT.
Sedangkan untuk tahap gelombang kedua akan dimulai pada awal November dan akan disalurkan selama bulan November-Desember. Ini menandakan bahwa penyaluran bantuan subsidi upah pada tahun 2020 masih belum tuntas. Kesiapan dana dan penyaluran bantuan subsidi upah di tahun depan memang masih dibicarakan antara pemerintah dan kementerian.
Selain Subsidi Gaji atau BLT pekerja ini, ada program bantuan lagi yang rencananya akan dilanjutkan sampai tahun 2021. Mulai dari program Kartu Prakerja hingga BLT BPUM sekitar Rp 2,4juta. Tidak hanya itu, BLT BPJS ketenagakerjaan yang sudah berjalan senilai Rp 600 ribu dan bansos BST duperuntukkan untuk setiap keluarga senilai Rp 500 ribu.
Kabar baik ini dikonfirmasi pada saat Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Pemda DIY oleh Erick Thohir dalam rapat daring. Selama virus Covid-19 menyerang Indonesia, diketahui pemerintah memang memberikan banyak bantuan sosial kepada masyarakat yang berjalan seimbang dengan penanganan COVID-19.
Erick Thohir juga mengungkapkan bahwa bantuan presiden untuk produk mikro berjalan sangat baik dan tentu akan dilanjutkan di tahun 2021. Bantuan sosial selama pandemi dari pemerintah ini dimaksudkan sebagai stimulus yang diberikan dalam membantu perekonomian masyarakat dan diharapkan juga dapat meningkatkan daya beli di Indonesia.
Bantuan pemerintah lainnya antara lain : BLT BPJS Ketenagakerjaan atau BSU senilai Rp 600 ribu yang diperuntukkan untuk karyawan dengan gaji dibawah Rp 5 juta. Selanjutnya ada BLT UMKM atau Banpres Produktif UMKM sebesar Rp 2,4 juta yang diberikan khusus untuk pelaku usaha dan bantuan yang disalurkan melalui kemensos yaitu BST senilai Rp 500 ribu per kk yang hanya dilakukan satu kali saja.
Tidak lupa juga untuk bantuan program kartu prakerja yang memberikan kesempatan pelatihan untuk meningkatkan skill masyarakat yang belum mendapatkan kerja. Bantuan ini mendapatkan insentif sebesar Rp 600 ribu. Banyaknya Program yang dibuat pemerintah ini menandakan pemerintah masih memperhatikan perekonomian masyarakatnya di tengah pandemic Covid-19.
Keberlanjutan Bantuan Subsidi Upah 2021 dan program lainnya dari pemerintah untuk tahun depan memang masih dalam tahap rencana mengingat jumlah yang disalurkan tidak sedikit. Maka, Pemerintah akan menghitung ulang kebutuhan supaya subsidi dapat diteruskan hingga tahun 2021.