Beberapa orang mungkin harus mendengarkan sebuah lagu ketika sedang belajar untuk meningkatkan konsentrasi. Hal ini dikarenakan sinyal listrik pada saraf otak dapat merangsang hubungan antara kedua sisi otak yang kemudian dapat memperbaiki suasana hati. Musik juga dapat menciptakan suasana yang menyenangkan sekaligus menenangkan.
Namun, sebagian orang tidak bisa mendengarkan musik saat belajar dikarenakan konsentrasinya akan terganggu. Meski demikian, belajar sambil dengar musik memiliki manfaat-manfaat tertentu. Dan tidak semua jenis musik dapat memiliki manfaat demikian. Berikut beberapa manfaat belajar sambil dengar musik.
1. Meningkatkan Konsentrasi
Musik klasik dapat meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Mungkin kamu pernah mendengar tentang musik Beethoven. Alunan ini merupakan sebuah simfoni yang dapat menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar. Musik juga dapat membantu otak terhadap proses penyerapan informasi.
Meski dapat meningkatkan fokus, musik juga dapat memberikan relaksasi kepada pendengarnya dengan tempo lambat yang dihasilkan. Sehingga musik juga berperan terhadap penurunan hormon stres ketika belajar.
2. Meningkatkan Daya Ingat
Musik dapat memperlambat penurunan kognitif sehingga berpengaruh pada daya ingat seseorang. Sistem otak kognitif juga merangsang seseorang dalam meningkatkan memori, analisis, kemampuan matematika atau berhitung, dan kemampuan memilah.
3. Memperbaiki Suasana Hati
Getaran gelombang yang mengawali sebuah musik masuk melalui gendang telinga kemudian diteruskan ke bagian dalam telinga, ditangkap oleh sel-sel rambut yang ada di koklea untuk diubah menjadi sinyal listrik.
Sinyal listrik mengalir ke otak bagian hipotalamus yang menjadi tempat produksi hormon dan pengatur tekanan darah, suhu tubuh serta denyut jantung. Hormon dopamin meningkat ketika hipotalamus merespon sinyal tersebut, beriringan dengan menurunnya hormon kortisol.
Maka dari itu, mendengarkan musik sambil belajar juga dapat menghilangkan stres akibat hormon-hormon positif yang tereksproduksi. Pun, sinyal listrik ini melewati otak bagian temporal untuk memahami bahasa, memproses data dan mengatur emosi sehingga terkadang akan merasa sangat emosional ketika dapat memahami lirik dari lagu yang didengarkan.
Irama sebuah musik berpengaruh dalam peningkatan produksi serotonin yang menyalurkan getaran saraf untuk membantu menurunkan perasaan tegang.
4. Membangun Motivasi
Musik dapat memotivasi diri. Dengan instrumen musik yang menciptakan semangat belajar atau lirik yang memiliki arti mendalam tentang motivasi hidup membuat belajar jadi lebih tergugah dan bersemangat.
Ritme musik yang cepat dapat meningkatkan kinerja otak secara tidak sadar. Hal ini membuat seseorang termotivasi untuk bekerja dengan mengimbangi ritme tersebut. Musik juga mengurangi rasa lelah dan mengantuk, serta meningkatkan kondisi mood ke yang lebih baik. Musik juga dapat mengatasi kebosanan sehingga kegiatan belajar dapat menjadi lebih menarik.
5. Meningkatkan Kreativitas
Musik dapat merangsang seseorang supaya lebih kreatif. Musik juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir seseorang. Musik juga melatih otak untuk membantu sinkronisasi otak dengan gerakan fisik.
6. Membantu Dalam Visualisasi
Visualisasi yang dimaksud adalah gambaran yang dihasilkan setelah belajar sambil dengar musik. Musik berperan untuk melatarbelakangi visualisasi ini sembari membantu proses relaksasi belajar.
Seperti yang dilansir pada Hello Sehat (29/09), Sebuah teori mengungkapkan Mozart Effect dapat membuat seseorang bertambah pintar. Juga telah dibuktikan pada suatu penelitian bahwa subjek yang diuji sambil mendengarkan musik mendapatkan nilai yang lebih tinggi dibanding yang tidak.
Peran musik yang didengarkan saat belajar adalah untuk memperkuat tema belajar sehingga membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan suasana hati. Namun, tidak dapat dipungkiri masih banyak juga orang yang tetap merasa terganggu dengan mendengarkan musik saat belajar.