Bahaya Tidak Memberi Vaksin Untuk Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui

Foto : californiahealthline.org

Vaksin adalah salah satu upaya pencegahan agar anak tidak mudah rentan terkena penyakit. Meskipun tingkat keakuratannya tidak dapat dijamin sempurna, tetap saja akan lebih baik memberikan vaksin kepada anak dibandingkan tidak sama sekali. Hal ini karena risiko yang ditimbulkan pasti akan lebih sedikit. Apalagi anak-anak adalah mereka yang sangat rentan terkena penyakit karena aktivitas dan interaksi dengan dunia luar.

Saat sudah menggunakan vaksin atau orang-orang juga biasa menyebutnya imunisasi, anak akan mendapatkan gejala penyakit lebih ringan. Otomatis ketika gejala yang melanda lebih ringan, maka proses penyembuhannya juga akan lebih cepat. Dalam kondisi sakit itupun, si kecil juga akan lebih kuat imunnya sehingga meskipun sakit, tidak akan nampak begitu lemas seperti anak tanpa vaksin.

Dilansir dari Halodoc (20/10), ada beberapa bahaya yang bisa terjadi anak tidak mendapatkan vaksin. Pertama, terserang penyakit TBC. Perlu diketahui bahwa macam-macam vaksin ada cukup banyak variasinya dan salah satunya adalah BCG (Bacillus Calmette Guerin). Jenis vaksin ini berfungsi untuk mencegah masuknya bakteri TBC memasuki tubuh dan diberikan sejak lahir. Dengan begitu sistem kekebalan tubuhnya pasti akan lebih kuat.

Kedua, terjangkit penyakit hepatitis B. Penyakit satu ini sangat besar risikonya, apalagi ketika sudah terkena anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh rendah. Risiko paling fatal bahkan bisa sampai menyebabkan kematian. Virus hepatitis B menyerang organ hati dan membuat fungsinya menjadi rusak. Untuk menghindari hal tersebut, setiap anak harus mendapatkan vaksin atau imunisasi hepatitis B (HB).

Ketiga, terkena tetanus atau infeksi akut yang terjadi karena bakteri Clostridium Tetani. Bakteri ini sering kali menempel pada benda-benda berbahan logam dan ketika mengenai kulit bisa memunculkan luka. Dari luka tersebut, di dalamnya bakteri sedang memproduksi racun yang mampu menyebar ke seluruh tubuh. Bisa juga menyerang bagian saraf dan mengakibatkan otot menjadi tegang sehingga sulit digerakkan.

Keempat, ketika anak tidak mendapatkan vaksin bisa berisiko terkena radang selaput otak. Radang selaput otak sering kali disebut dengan meningitis dan efeknya di tubuh sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian. Jenis penyakit ini juga bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia. Namun, hal tersebut tetap bisa dicegah apabila anak-anak sejak dini sudah mendapatkan vaksin imunisasi HIB.

Bahaya anak tidak melakukan vaksin yang kelima adalah bisa juga terserang penyakit polio. Virus polio termasuk dalam jajaran virus berbahaya yang bisa mengakibatkan kelumpuhan terhadap tubuh penderitanya. Kelumpuhan yang terjadi bisa sangat fatal karena penyakit ini menyerang pada bagian pusat saraf. Maka saat masih bayi, si kecil harus sudah mendapatkan vaksin polio karena penyakit satu ini juga bisa dihasilkan dari proses penularan. 

Bahaya vaksin untuk anak tidak akan terjadi apabila orang tua memang tanggap atau memikirkan kesehatan buah hatinya dengan sebaik mungkin. Tidak dapat dipungkiri apabila beberapa orang tua masih menganggap jika vaksin mampu menimbulkan demam tinggi kepada sang anak. Padahal demam yang muncul tersebut adalah respon alami saat vaksin masuk ke dalam tubuh dan tidak membahayakan.

Untuk itu, setiap orang tua wajib memiliki pengetahuan yang mumpuni terkait bahaya anak tidak mendapatkan vaksin. Orang tua tidak boleh gampang mempercayai berbagai mitos atau rumor yang beredar terkait vaksin karena hal tersebut belum tentu kebenarannya. Terlebih, dibandingkan risiko melakukan vaksin, tidak melakukannya justru akan membahayakan tubuh si kecil.

Exit mobile version