Film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara menceritakan hubungan Indonesia dengan istilah nama nusantara memiliki kaitan erat dengan khilafah Islamiyah di masa Khalifah Utsman yang dibubuhi dengan nuansa gambar yang membuatnya semakin terkesan base true story dari beberapa dokumen yang menjadikan Islam tegak di Indonesia.
Peluncuran film berjudul Jejak Khilafah di Nusantara (JKDN) dilakukan pada tanggal 1 Muharram 1442 Hijriah, tepatnya 20 Agustus 2020. Penayangan filmnya sempat trending di youtube, tetapi mengalami pemblokiran tanpa alasan.
Sedikit cerita atau sinopsis film jejak Khilafah di Nusantara ternyata dianggap sangat menarik mengungkap sejarah religi yang berkaitan dengan Indonesia sehingga menuai perhatian banyak orang untuk menontonnya, Yuk ketahui fakta menarik film dokumenter tersebut di bawah ini.
1. Sejarah Khilafah dengan Nusantara
Nicko Pandawa seorang sejarahwan pembuat film jejak Khalifah menceritakan awal mula Khilafah Islamiyah di Turki yang memiliki hubungan erat dengan Nusantara di masa Khalifah Utsman.
Di tahun 1404 M (808 H), seorang Khalifah Utsman Sultan Muhammad I mengirim seorang utusan ke negeri China lewat Indonesia yang diketahui dari adanya makam sejarah di Lhoekseumawe, Aceh Utara yang merupakan makan keturunan Abbasiah.
“Ada kompleks makam di Aceh Utara yang isinya seorang pejabat kesultanan Samudera Pasai dari keturunan Bani Abbasiyah”, ucap Nicko Pandawa, Sutradara Film Jejak Khilafah, dilansir dari Tribunnews.
2. Mengakui Kebesaran Khilafah
Di tahun 660-749 M, sebagian besar penguasa di Nusantara masih beragama Hindu. Saat, dipimpin oleh Bani Umayyah. Para penguasa sudah mempercayai kebesaran Khilafah yang dibuktikan dengan adanya surat yang dikirimkan oleh Maharaja Sriwijaya kepada Khalifah di masa Bani Umayah.
3. Kekhalifahan Islam Turki Utsmani
Setelah berhasil menaklukan Konstantinopel ibukota Romawi Timur saat 857-1453 Masehi, hal tersebut membuat nama Turki melekat di hati umat Islam Nusantara. Sedangkan, nama yang terkenal bagi orang Turki adalah sebutan Nusantara.
Saat itu supremasi politik Turki Utsmani menyebar ke seluruh daerah negara muslim, salah satunya yaitu Nusantara.
Kekhilafahan Turki Utsmani memperkuat politik dan militernya di abad ke-16, saat itu Turki Utsmani menjadi seorang penjaga dua tanah haram, yakni Makkah dan Madinah.
4. Mengamankan Perjalanan Haji
Tahun 954-1538 seorang Sultan Sulaiman melepas armada untuk membebaskan pelabuhan dengan tujuan mengamankan pelayaran haji ke Jeddah. Turki Utsmani mengamankan rute haji dari Sumatera ke Samudera Hindia.
Berlanjut dengan munculnya berita adanya pelepasan armada Utsmani dengan tujuan membebaskan Muslim Malaka dari penjajahan kafir, tentunya hal tersebut menjadi kabar bahagia bagi umat Islam di seluruh dunia.
5. Kedekatan Aceh dengan Turki
Pada tahun 943 Aceh meminta bantuan militer kepada Turki untuk melawan Portugis di wilayah Malaka. Saat itu, Turki memberikan bantuan 160 orang dan 200 orang tentara dari Malabar. Dari kejadian tersebut, hubungan antara pemimpin Aceh dan Turki semakin dekat.
6. Khilafah Turki di Aceh
Sultan Alauddin Riayat Syah memberikan petisi kepada Sultan Sulaiman al-Qanuni yang mengakui bahwa Utsman seorang Khalifah Islam, dalam petisi tersebut juga dituliskan adanya bantuan Utsmani yang melindungi umat muslim dari serangan Portugis saat melakukan jual beli dan bepergian haji.
Hubungan antara Aceh dengan Utsmani juga terus berkelanjutan, saat itu mulai ada izin pengibaran bendera Turki berkibar di atas kapal Aceh.
Itulah sinopsis film Jejak Khilafah di Nusantara seperti yang dikutip dari Muslimah News, Semoga bisa menambah pengetahuan sejarah Islam yang dapat kita gunakan untuk meningkatkan ibadah sesuai dengan syariat.