Tahun 2020 menjadi waktu terbaik bagi orang-orang yang melakukan investasi di Bitcoin. Pada bulan Desember 2020 saja Bitcoin telah menciptakan rekor baru sepanjang masa dengan nilai US$23.000 per koinnya. Meski di masa pandemi Covid-19, Bitcoin juga tak kalah menarik ditahun ini, bahkan ada banyak Investor lebih memilih menyimpan kekayaannya di Bitcoin karena adanya progres dan inflasi tinggi.
Di masa mendatang, raksasa teknologi tampaknya akan lebih banyak yang menghasilkan produk mata uang digital. Google dan Facebook merupakan contohnya yang sudah mulai bergerak ke arah sana.
Fakta itu disebabkan oleh pembayaran digital yang sampai saat ini masih memiliki tempat di pasar yang besar. Dengan melibatkan mata uang yang berbeda akan lebih berpotensi.
Namun, transaksi mata uang digital tersebut hingga saat ini masih membutuhkan waktu berhari-hari. Tapi Bitcoin membuktikan mampu merampungkan semua permasalahan yang ada dalam proses rumit itu.
Sudah banyak yang beradaptasi dengan Bitcoin di tahun 2020. Perkembangan Bitcoin di Tahun 2021 diperkirakan akan menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Sebagai contohnya adalah satu bank AS dan Eropa mulai mengumumkan sistem yang memperbolehkan pembelian Bitcoin serta menyimpan aset digital tersebut kepada para kliennya.
Harga Bitcoin sebelumnya sempat berada di ambang kisaran harga 30.000 dolar AS atau sekitar Rp 421,5 juta (kurs Rp 14.050) dalam waktu beberapa pekan terakhir. Harga mata uang kripto atau cryptocurrency bitcoin akhirnya melampaui nilai tersebut pada Sabtu, Januari 2021.
Dilansir dari Kompas (3/1), harga bitcoin terbaru kembali menciptakan rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan nilai mencapai 33.000 dollar AS atau setara dengan Rp 463,65 juta. Bitcoin di sepanjang tahun 2020 memang telah menguat hingga tiga kali lipat, dan pertumbuhannya pun tergolong stabil walaupun kondisi pasar keuangan konvensional pada umumnya sedang mengalami masalah di awal pandemi.
Karena hal itulah para Investor mulai tertarik dengan Bitcoin, bahkan termasuk mata uang kripto lainnya, seiring dengan mulai melemahnya mata uang dolar AS.
Dengan suku bunga bank sentral AS The Federal reserve kabarnya diperkirakan bakal terjaga mendekati angka 0 persen dalam tempo beberapa tahun ke depan. Tampaknya Bitcoin akan menjadi daya tarik bagi para Investor baru, bila melihat sejarah meningkatnya harga Bitcoin dengan nilai yang besar bukan sebuah hal yang baru.
Sebelumnya, harga Bitcoin juga sempat meningkat pada tahun 2017, pada masa itu kenaikan harga Bitcoin mencapai angka 20.000 dollar AS. Meski demikian, selang dua tahun berikutnya harga Bitcoin mengalami penurunan ke dalam kisaran 3000 dollar AS. Lalu harga mata uang kripto itu mulai kembali menguat pada bulan Mei 2019 yakni menembus angka 8.000 dollar AS.
Mengingat perkembangan Bitcoin yang semakin banyak diminati, beberapa pihak pun beranggapan bahwa harga Bitcoin tertinggi 2021 akan terpecahkan dengan rekor lainnya, karena harga Bitcoin akan terus naik lagi di tahun 2021 bahkan bisa saja menyentuh angka 50.000 dollar AS pada bulan Februari mendatang.
Walaupun saat ini bitcoin tengah ramai diperdagangkan, masih ada beberapa oknum yang menggunakan mata uang tersebut sebagai alat penipuan. Tentu saja itu membuat citra mata uang kripto menjadi negatif.
Itu terbukti pada bulan Juli 2020 misalnya, Peretas menggunakan Bitcoin untuk melakukan aksi penipuan dengan mengambil alih akun Twitter milik Elon Musk, Bill Gates, dan juga Barack Obama untuk menipu banyak orang.
