Menghadapi musuh yang tak terlihat oleh mata, seperti Covid-19 ternyata tidaklah mudah ditangani. Meskipun berbagai protokol kesehatan sudah dilakukan supaya bisa menekan laju adanya penularan Corona, namun ternyata berbagai cara yang sudah dilakukan belum juga membuahkan hasil yang sempurna.
Penyebaran covid-19 yang ada di seluruh dunia terus-menerus mengalami kenaikan secara signifikan di setiap harinya. Jumlah korban akibat infeksi virus Corona sudah mencapai hingga 33 juta di seluruh dunia. Padahal berbagai cara telah dilakukan, seperti memperlakukan lockdown pada skala kecil ataupun besar, menggunakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan, dan stay home atau berada di rumah.
Akibat sulit diberantas, hal ini menjadikan beberapa daftar Menteri Kesehatan mundur karena pandemi covid 19 yang tidak usai terselesaikan. Berikut ini daftar menteri kesehatan yang rela melepas jabatannya, diantaranya:
1. Menteri Kesehatan Republik Ceko
Menteri Ceko, Adam Vojtech dengan berat hati harus mengundurkan diri dari jabatannya. Terhitung sejak tanggal 21 Agustus 2020, dengan alasan terbesarnya yaitu karena kritikan atas kasus covid 19 yang terus mengalami kenaikan. Menteri Kesehatan tersebut mengatakan dirinya sudah melakukan hal yang terbaik dalam pengelolaan pandemi covid-19 yang ada di Republik Ceko.
Akan tetapi lonjakan kasus tersebut masih meningkat, sedangkan sebelum musim panas pemerintah Ceko telah mencabut di hampir seluruh pembatasan dan diberlakukan selama adanya gelombang pertama pandemi.
2. Menteri Kesehatan Belanda
Bruno bruins selaku Menteri Kesehatan Belanda telah mengundurkan diri di tanggal 19 Maret 2020 yang lalu. Sebelum mengajukan pengunduran diri, telah melaporkan adanya koleps yang disebabkan karena kelelahan dalam bekerja ketika memimpin dalam penanganan virus corona.
Rasa lelah tersebut menjadikan Bruins jatuh pingsan ke lantai ketika rapat parlemen yang membahas mengenai penanganan adanya virus Corona. Dirinya sudah tidak sanggup mengemban tugasnya akibat kondisi fisiknya yang mulai melemah.
3. Menteri Kesehatan Selandia Baru
Pada tanggal 2 Juli 2020 Menteri Kesehatan Selandia baru yang bernama David Clark telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Kesehatan. Namun sebelum dirinya mengundurkan diri ternyata memperoleh banyak kritikan akibat melanggar kebijakan yang telah Ia tetapkan sendiri, yaitu Lockdown.
Hal ini dibuktikan dari Clark yang tertangkap basah sedang berlibur ke pantai. Sedangkan Selandia Baru sedang mengalami kualahan dalam menangani adanya lonjakan kasus virus corona.
4. Menteri Kesehatan Polandia
Lonjakan virus Corona yang semakin meningkat, meskipun sudah diberlakukan protokol kesehatan dan berbagai penanganan, namun hal ini tidak bisa mengurungkan niat Lukasz Szumowski selaku Menteri Kesehatan Polandia yang mengundurkan diri dari jabatannya sejak tanggal 15 Agustus 2020 yang lalu.
Dilansir dari Detik (29/9), Sejak awal bulan Agustus sudah melaporkan adanya jumlah kasus virus Corona yang mengalami peningkatan paling tinggi. Saat dirinya dituduh telah melakukan kesalahan akibat pengunduran dirinya, namun Menteri Kesehatan Polandia tersebut membantah dan mengatakan bahwa pengunduran dirinya tersebut sudah direncanakan pada beberapa waktu dan tidak mempunyai hubungan dengan adanya pandemi covid 19 tersebut.
5. Menteri Kesehatan Ecuador
Setelah beberapa jam otoritas mengumumkan adanya lonjakan kasus corona di negara Ekuador yang mencapai hingga 500 orang, hal ini membuat Menteri Kesehatan Ekuador bernama Catalina Andramuno memilih mengundurkan diri. Ia telah menunjuk seorang dokter Juan Carlos Zevallos sebagai penggantinya dan dirinya tidak memberikan keterangan yang lebih jelas.
6. Menteri Kesehatan Brazil
Pada tanggal 16 mei 2020, Menteri Kesehatan Brazil, yaitu Nelson Teich mengundurkan diri dengan alasan karena penanganan wabah virus Corona yang yang berbeda pandangan dengan Jair Bolsonaro, selaku presiden negara Brazil.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dalam mengatasi virus Corona tidaklah semudah saat menghadapi musuh yang terlihat. Ditambah lagi dengan proses penularannya yang begitu sangat cepat, sehingga membuat beberapa Menteri Kesehatan merasa kewalahan dan memutuskan untuk mengundurkan diri, karena ketidaksanggupannya dalam menghadapi tugas yang diembannya.